Berdamai dengan Semesta
Holla, Sobat Damai disetiap lapisan semesta
Yang hari ini berangan untuk menggapai cita
Yang hari ini mengemban tugas negara
Yang hari ini mengemban tugas kemanusiaan
Yang hari ini sedang duduk disebuah kursi guna melawan rasa bosan untuk menjadikan diri menjadi lebih berguna
Yang hari ini sedang bermimpi menjadi salah satu abdi negara
Atau siapapun hari ini yang masih merasakan bahwa ia tak berguna
Hai sobat Damai sekalian, ingatlah bahwa tak ada satupun makhluk yang diciptakan dibumi ini tanpa adanya tujuan termasuk kita sebagai manusia.
Pernahkah kamu memikirkan hal-hal yang tanpa sengaja terlintas dibenakmu. Yang terlintas bahwa mengapa bumi ini bulat? Atau mengapa kita harus menjadi manusia? Tentu saja semua ada maknanya tersendiri. Layaknya hadirnya malam yang gelap agar dapat memberikan kesempatan kepada bintang untuk ikut bersinar menghiasi malam. Memberikan ruang kepada bulan agar dapat melengkapi indahnya malam. Begitupun kita yang hadir untuk berguna bagi bumi ini, entah itu besar ataupun kecil. Guna memenangkan berbagai kesempatan untuk menjadi insan yang lebih baik lagi.
Hari ini berbagai bencana atau kekacauan melanda dan memporak porandakan wilayah, hati, bahkan rasa kemanusiaan menjadi pertanyaan besar? Sudah tidak cukupkah saling meluakai? Sudah tidak cukupkah untuk saling membenci? Sudah tidak cukupkah perang dingin dilakukan?
Oh ayolah, kita tahu bersama bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja, bukan hanya manusia yang merasakannya, tapi alampun ikut berduka. Kencangnya angin barat ke timur bertiup, membawa perasaan haru dan penyesalan, bumi yang bergetar menyerukan ketidakadilan. Tidakkah semua itu pertanda bahwa kita memerlukan perdamaian? Bukan tentang siapa baik dan siapa jahat. Namun tentang seberapa besar kita ingin dunia baik-baik saja. Mari sama-sama kita buka hati dan mata kita secara perlahan, lihat, amati, dan resapi bahwa uluran satu jari mampu saling memperbaiki kerusakan hati. (Zu/RON)