MENEMBUS COVID-19 DENGAN BELAJAR MELALUI APLIKASI KEKINIAN
Pendidikan adalah proses penunjang kekuatan kodrat sebagai manusia yang memiliki akal, dalam menguasai pengetahuan para peserta didik. Pendidikan berfungsi untuk membentuk diri baik dari kemampuan, keahlian, etika dan akhlak yang menjadi lebih baik dan menjadi sarana untuk membekali diri menghadapi dunia bermasyarakat dengan tujuan manusia dapat meninggikan derajatnya untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani melalui pendidikan yang setinggi-tingginya.
Masalah yang terjadi saat ini sekolah dan kampus sebagai wadah dijalankannya aktivitas pendidikan tidak dapat dijajaki semenjak terjadinya wabah pandemic COVID-19 sehingga siswa maupun mahasiswa diberikan arahan untuk belajar di rumah.
Belajar di rumah bukan berarti belajar tanpa arahan. Melalui beberapa aplikasi kekinian ini, siswa maupun mahasiswa masih dapat bertatap muka, berjumpa teman, guru maupun dosen untuk menjalankan aktivitas pendidikan dirumah masing-masing melalui sistem online. Seakan menunjukan bahwa pendidikan dapat dilakukan dalam situasi apapun tanpa batas.
Apasajakah aplikasi kekinian yang bisa digunakan dalam menjalankan aktivitas pendidikan secara online? Berikut kami rangkumkan!
1. GOOGLE MEET
Google Meet atau yang dulunya bernama Google Hangouts Meet ini merupakan aplikasi layanan panggilan obrolan atau konferensi video dari Google yang telah dilakukan pembaruan dengan menghadirkan beberapa fitur seperti tampilan video, fitur berbagi, mode low-light, dan filter noise. Fitur layanan aplikasi ini tidak membatasi waktu penggunaannya alias tidak ada limit waktu. Google Meet terintegrasi dengan G Suite, yang memungkinkan pengguna untuk dapat bergabung langsung dari Kalender atau undangan yang dikirim via email, tautan dan kode rapat yang dikirimkan, serta nomor telepon jika tersedia.
Pengguna yang menggunakan Skype for Business atau sistem berdasarkan standar SIP dan H.323 (Polycom dan Cisco) juga dapat dengan mudah bergabung dengan pertemuan Google Meet melalui Pexip Infinity Platform. Menariknya lagi, aplikasi ini juga dapat dinikmati melalui perangkat seluler, baik itu iOS maupun Android. Pengguna dapat pula memantau jadwal rapat dengan semua informasi penting dari Kalender layaknya versi desktop. Adapun cara untuk membuat undangan pertemuan tersebut yakni dengan membuat akun di G Suite. Anda akan diminta untuk memasukkan nama bisnis, pilih jumlah karyawan, dan isi data diri untuk menjadi admin G Suite.
Keunggulan Google Hangout Meet adalah mampu menggaet 250 peserta per panggilan. Sedangkan, fitur streaming di Hangouts Meet bisa melibatkan 100 ribu pemirsa dalam satu domain. Pertemuan yang dilaksanakan juga dapat direkam dan dapat disimpan di Google Drive.
2. JITSI MEET
Jitsi Meet adalah layanan video conference gratisan yang tidak memiliki batasan peserta. Selain gratis, Jitsi Meet adalah layanan video conference yang sepenuhnya terenkripsi sehingga semua pembicaraan Anda di dalam Jitsi Meet bersifat rahasia dan tidak bisa dilihat orang yang tidak berkepentingan. Jitsi Meet juga open source sehingga aman karena dikerjakan banyak orang.
Cara menggunakan aplikasi ini pun sangat mudah. Dengan mengunjungi website meet.jit.si atau download melalui salah satu aplikasi seluler (Android atau iOS), anda sudah dapat menikmatinya. Jika Anda mau, Anda juga dapat mengatur instance Jitsi Meet Anda sendiri atau menyematkan ruang meet.jit.si ke situs web Anda sendiri.
Fitur di dalamnya pun beragam. Aplikasi ini dilengkapi dengan
- Auto-view pembicara aktif atau klik peserta yang hadir untuk melihat videonya.
- Aplikasi Android dan iOS.
- Obrolan teks (web only).
- Lock a room dengan password.
- Screen sharing (jika jidesha disiapkan, hanya diperlukan di Chrome).
- Streaming konferensi ke YouTube live (jika Jibri dikonfigurasi).
- Dokumen teks bersama berdasarkan Etherpad.
- Angkat/turunkan (raise/lower) tangan Anda untuk perhatian.
- Statistik talk-time peserta.
- Push-to-talk mode.
- Putar video YouTube ke semua panggilan peserta.
- Opsi audio-only.
- Dial-in telepon ke konferensi (jika Jigasi sudah diatur).
- Dial-out ke peserta telepon (jika Jigasi sudah diatur). Integrasi dalam aplikasi/situs web lain.
Meski demikian, dibanding Zoom, kekurangan Jitsi Meet adalah, jumlah peserta yang bisa ditampung dalam satu sesi rapat ternyata tergolong sedikit, hanya 75 peserta.
3. CISCO WEBEX MEETING
Meskipun sebenarnya aplikasi konferensi video ini sudah ada sejak 1990-an, namun, di tengah pandemi Covid-19, aplikasi ini kembali mencuat. Webex merupakan aplikasi video conference dengan cakupan peserta rapat dari 50 menjadi 100 peserta. Selain itu, Webex juga menghapus batasan waktu 40 menit pada rapat.
4. GO TO MEETING
GoToMeetings adalah aplikasi video conference yang sepenuhnya dirancang untuk organisasi bisnis, sehingga tidak memiliki versi gratis. Paket yang paling terjangkau dari GoToMeetings adalah US$ 14 per bulannya. Versi termurah tersebut sudah menyediakan fitur-fitur yang serupa dengan aplikasi panggilan video pada umumnya, seperti percakapan audio, pesan singkat, dan screen sharing.
Namun, kapasitas maksimal yang diperbolehkan dalam satu kali pertemuan hanya 150 orang. Salah satu fitur yang menarik dari GoToMeetings adalah fitur Personal Meetings Room. Melalui fitur ini, admin rapat dapat merancang ruang pertemuan dalam bentuk tautan khusus yang dapat diakses selamanya dan tidak akan pernah hilang.
5. JOIN.ME
Join.me Sama seperti GoToMeetings, Join.me merupakan aplikasi video conference berbayar. Aplikasi ini sebenarnya menghadirkan fitur-fitur yang tidak jauh berbeda dengan aplikasi lainnya, seperti panggilan video, panggilan audio, dan pesan singkat. Namun satu kelebihan yang ditawarkan oleh aplikasi ini adalah, akses lewat nomor telepon.
Dengan aplikasi ini, pengguna bisa bergabung dengan Join.me hanya lewat nomor telepon. Aplikasi ini menyediakan pilihan nomor telepon dari 50 negara berbeda, sehingga sangat cocok digunakan untuk pertemuan berskala internasional. Fitur screen sharing aplikasi ini juga memiliki kelebihan tersendiri, di mana bukan hanya pengguna admin yang dapat menjadi presenter dan membagikan layar.
Dengan banyaknya aplikasi yang dapat membantu aktivitas pendidikan, diharapkan siswa maupun mahasiswa dapat terbantu dan memahami dengan mudah. Selain itu besar harapan pendidikan di Indonesia bisa semakin lebih baik dan menghasilkan generasi yang semakin berkualitas!