Belajar Antisipasi Terorisme dari Film Sayap-Sayap Patah
Ingatkah kalian pada scene sayap-sayap patah saat meledaknya bom bunuh diri di kantor polisi? Ada wanita belia dengan wajah yang masih lugu memasuki wilayah kantor polisi menuju pintu masuk. Meskipun saat menuju pintu masuk wanita itu tengah berpapasan dengan dua orang polisi yang sebenarnya sudah curiga dengan gerak-geriknya, namun nahas saat polisi sudah menyadari kejanggalan dari wanita tersebut dan dua orang yang tengah memata-matai kondisi di wilayah kantor, bom akhirnya meledak hingga menewaskan dua orang polisi yang sebenarnya ingin mencegah wanita tadi masuk ke dalam kantor dan juga beberapa orang lain yang berada di lokasi yang sama.
Kejadian di atas merupakan salah satu contoh aksi terorisme dengan bentuk pemboman. Sebenarnya aksi terorisme itu banyak bentuknya, pemboman di atas hanyalah salah salah satu contohnya. Terorisme dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, bisa berupa intimidasi, ancaman, penganiayaan, penyanderaan, peledakan, pemboman, pembajakan, dan pembakaran. Artinya segala tindakan kekerasan yang bertujuan untuk menciptakan perasaan ketakutan terhadap targetnya adalah terorisme.
Fenomena terorisme bukanlah hal yang asing lagi di Indonesia. Ada banyak laporan yang masuk tentang kasus terorisme ini. Artinya adanya fenomena terorisme di sekitar kita bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Menurut data dari Global Terrorism Database, terdapat ada 638 insiden terorisme di Indonesia sejak 2000 hingga 2020. Dari data ini kita seharusnya menjadi waspada terhadap keselamatan diri kita dan lingkungan sekitar. Salah satu pelajaran yang kita ambil dari film sayap-sayap patah, instansi seharusnya bisa memperketat penjagaannya. Jangan sampai ada orang yang mencurigakan dengan membawa bom dibalik pakaian tidak terdeteksi dan berhasil masuk ke wilayah kantor. Kelalaian dari penjagaan ini nyatanya berhasil merenggut nyawa-nyawa tak bersalah yang berada di lokasi kejadian. (AR/IAN)