free page hit counter

Alih Fungsi Makam Pahlawan Hasan Basry

            Apa yang pertama kali terbesit dipikiran kalian ketika mendengar kata “makam”? Tentu sepi, menyeramkan, hingga menakutkan. Namun, semakin berkembangnya zaman, pikiran tersebut seolah luntur dan mulai bergeser. Makam seolah tak lagi sebagai tempat yang sakral melainkan sebagai tempat yang menyenangkan. Mengapa begitu? Karena hal tersebut sudah terjadi pada salah satu makam Pahlawan di Banjarbaru tepatnya di Muara Liang Anggang.

Siapa yang tak tahu dengan makam Pahlawan yang kini menjadi bahan pembicaraan banyak orang akibat alih fungsinya. Ya, makam tersebut adalah makam Pahlawan Nasional Brigjen TNI H.Hasan Basry yang terletak tepat di bundaran atau Muara Liang Anggang, Jalan A.Yani KM.19 dan kini menjadi ramai akibat alih fungsi sebagai objek wisata.

Banyak masyarakat yang berkunjung ke makam tersebut bukan hanya untuk berziarah melainkan juga untuk mengisi liburan sekolah karena di dekat makam juga dilengkapi dengan keberadaan sesuatu yang indah berupa dua unit “pusaka” TNI-AL, yaitu mobil tank ampibi dan meriam. Hal tersebut tentu membuat pengunjung berlomba-lomba untuk mengambil foto dengan latar belakang dua unit tersebut. Pengunjung bukan hanya masyarakat Banjarbaru melainkan dari berbagai kota lainnya se-Kalimantan Selatan.

Alih fungsi makam Pahlawan memang kurang enak didengar, makam yang seharusnya menjadi tempat sakral sebagai wujud penghargaan terhadap jasa Pahlawan dalam memertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya daerah Kalimantan Selatan kini seolah mengurangi nilai penghormatannya. Namun, di lain sisi, alih fungsi ini justru membuat masyarakat lebih mengenal Pahlawannya dengan cara yang lebih menarik. Awalnya memang kebanyakan masyarakat yang berkunjung ke sana hanya ingin liburan atau sekedar cekrek mengambil foto di pusaka TNI-AL sebagai kenang-kenangan. Akan tetapi, ketika mereka tiba di sana, tentu pandangan mereka akan beralih pada makam Pahlawan dan tertarik untuk mengetahuinya. Sehingga alih fungsi makam sebagai objek wisata memang mendapatkan pro dan kontra dari masyarakat setempat. Tetapi jika kita memandang dari berbagai sisi, kita akan memahami bahwa alih fungsi tersebut juga memiliki dampak yang positif. (ZR/IAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *