free page hit counter

Agama sebagai Nafas dari Nasionalisme

Di Indonesia, seringkali terdengar beberapa pernyataan yang berusaha menempatkan nasionalisme dan agama sebagai dua sisi yang tidak bisa dipertemukan. Padahal jika ditelusuri secara mendalam, dapatlah kita sebut bahwa nafas dari nasionalisme itu sendiri sejatinya bersumber dari agama. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang menjadi tantangan karena berpotensi menyebabkan perselisihan. Dalam perjalanannya, agama hadir dalam kehidupan masyarakat dan membuat budaya di dalamnya mengalami akulturasi dan asimilasi. Hal ini akhirnya menjadi fakta bahwa agama sejatinya sangatlah toleran dan menjunjung tinggi perdamaian.

Penempatan nasionalisme dan agama sebagai dua sisi yang bertentangan biasanya berasal dari sejumlah kelompok yang memang sengaja berniat mengusik kedamaian. Motif nya beragam, seperti kekecewaan terhadap pemerintah, maupun pemahaman yang salah akan sebuah konteks di dalam agamanya. Memang pada dasarnya, agama melarang setiap orang untuk bersifat fanatik atau berlebihan terhadap sesuatu. Akan tetapi, hal ini tidak serta merta menjadikan kita tidak bisa menunjukkan kecintaan pada sesuatu yang memiliki sejarah panjang penuh perjuangan seperti Indonesia ini. 

Negara Indonesia dibangun di atas tumpah darah para pejuang dalam mengusir penjajahan dan menggapai kemerdekaan. Hal ini berarti sudah sepatutnya bagi kita untuk memiliki kebanggan dan kecintaan serta keinginan untuk menjaga hasil jerih payah para pejuang kemerdekaan tersebut. Sebagai akhir dari tulisan ini, mari kita teguhkan bersama, bahwa sejatinya nasionalisme itu baik. Dengan adanya sikap nasionalisme tersebut kita akan menyalurkan setiap energi positif untuk melanjutkan perjuangan pada pendiri bangsa untuk mencapai tujuan luhur, yakni Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur. [RONI]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *