CARA MUDAH AGAR TIDAK TERPAPAR PAHAM TERORISME
Maraknya kasus penangkapan terduga teroris di Indonesia, membuat kita harus semakin waspada terhadap paparan paham yang satu ini. Karena sekarang sudah banyak kasus terduga teroris berada di sekitar kehidupan kita. Mereka ada di dekat kita, namun kita ga peka sama keberadaannya karena mereka membaur dengan masyarakat.
Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang berpotensi untuk terpapar dengan mudah, maka dari itu kita perlu pencegahan sejak awal. Karena pencegahan terbaik itu berawal dari rumah sendiri.
1. Menumbuhkan Rasa Cinta dan Bakti Terhadap Orang Tua
Banyak kasus ekstrimisme dan terorisme terpapar melalui pergaulan teman. Mereka lebih ngikut dan patuh sama teman daripada orang tua sendiri. Akhirnya, mereka berani mengkafirkan orang tua sendiri dan orang lain. Mereka ngertinya diri merekalah yang paling benar dan orang lain salah.
Untuk mencegah dan meminimalisir hal ini terjadi kepada kita, anak-anak perlu dididik untuk belajar lebih mencintai dan menghargai orang tua daripada teman-temannya. Peran orang tua sangat vital untuk membuat hal ini terjadi. Agar generasi muda lebih menghargai dan berbakti kepada orang tua daripada siapapun.
Jihad yang paling besar adalah berbakti kepada orang tua, membahagiakan mereka dan tidak membuat mereka sakit hati.
2. Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik dan Benar
Ilmu pengetahuan harus dikenalkan dengan baik dan benar sejak dini. Karena generasi muda masih punya pemikiran yang “mengembara”. Hal ini terjadi karena rasa keingintahuannya yang kuat, apalagi terkait suatu hal yang baru.
Ilmu pengetahuan di sini bukan berarti ilmu yang umum saja, tapi juga ilmu agam yang menjadi pondasi penting terhadap perilaku, sikap dan keyakinannya kepada Tuhan.
3. Mengurangi Kesenjangan Sosial
Faktor lainnya yang mempengaruhi anak muda lebih cepat terpapar paham radikal terorisme adalah karena adanya rasa tidak diterima di lingkungannya. Mereka yang sering menyendiri dan tampil berbeda pun lama-lama bisa terpapar paham yang berbahaya. Karena itu, budaya kekeluargaan harus ditumbuhkan, anak-anak muda harus didekati dan diajak untuk berkomunikasi dengan hangat.
Pendekatan kekeluargaan seperti ini, akan membuat mereka lebih bisa meluapkan pandangannya. Dengan begitu, akan memperkecil peluang mereka untuk terpapar paham radikal.
4. Pembumian Ajaran Agama Yang Moderat
Menurut Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Prof. Syafiq A. Mughni, radikalisme dan ekstrimisme merupakan penyimpangan ajaran agama. Karen tidak ada agama manapun di dunia ini yang mengajarkan kekerasan.
Menurut beliau, paham radika bisa ditangkal lewat beberapa cara, salah satunya lewat pembumian ajaran agama yang moderat. Setidaknya ada 7 ciri moderasi agama dalam Islam, antara lain:
- Tawazun atau keseimbangan hidup antara lahir dan batin, dunia dan aakhirat
- Tasamuh atau toleransi sebagai suatu keharusan bagi negara dan bangsa beragam seperti di Indonesia.
- I’tidal atau tegak, konsisten dan keadilan.
- Ishlah atau perbaikan hidup ke dalam dan ke luar
- Prinsip syura atau musyawarah yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, eksistensi orang.
- Qudwah atau keteladanan
- Muwathanah atau kewarganegaraan atau nasionalisme
Jika Sobat damai punya kerabat/sodara/sahabat/teman dekat yang terindikasi terpapar paham ekstrimismie/terorisme/radikalisme, segera dekati dan coba ajak ngobrol mereka. Pelan-pelan beri pemahaman kalo yang mereka Yakini selama ini adalah ajaran yang tidak benar/kurang tepat.
Tapi kalo orangnya ga bisa diajak ngobrol, mungkin Sobat Damai bisa meminta bantuan kepada pihak lain dengan cara melaporkannya. Bukan untuk ditangkap, tapi untuk dibina ideologinya. Mumpung aksinya masih sebatas mempelajari ideologinya, belum melakukan Tindakan kekerasan lain. Saya yakin Sobat Damai juga ga pengen kerabatnya jadi orang yang bikin gaduh lingkungan sekitarnya kan?
Follow terus semua media sosial Duta Damai Kalimantan Selatan untuk dapatin info-info menarik seputar anti terorisme radikalisme dan hal-hal menarik lainnya ya! (RAD/IAN)