DAMAI BUMIKU
Di bawah langit biru, kita berbagi udara,
Menghirup nafas yang sama, tanpa warna.
Tak peduli batas, agama, atau bangsa,
Kita manusia, terikat oleh cinta.
Di tengah deru angin sejarah yang berhembus,
Bangsa ini pernah goyah, retak di arus.
Namun, jiwa persatuan terus menyala,
Menyatukan hati di atas segala perbedaan yang ada.
Bumi menangis, luka-luka tergores,
Oleh perang dan dendam yang tiada habis.
Namun di balik gelap, harapan masih tersisa,
Seperti fajar yang tak pernah lupa.
Perdamaian bukan sekadar kata,
Ia adalah nafas, jiwa, dan makna.
Ia tumbuh di tanah keberagaman,
Di mana tangan saling menggenggam persatuan.
Bayangkan dunia tanpa senjata,
Hanya tawa anak-anak dan suara burung berkicau ria.
Dimana tangan saling menggenggam erat,
Menghapus luka, membangun persahabatan.
Perdamaian bukan hanya impian,
Ia adalah benih dalam hati insan.
Mari kita sirami dengan kasih dan pengertian,
Agar dunia berbunga, penuh keadilan.
Tak perlu pedang, tak butuh perang,
Hanya dialog dan kasih sayang.