free page hit counter

Belenggu yang Harus Lenyap

Ada cerita yang ditulis darah,
di tanah yang sunyi, di malam yang dingin.
Tentang tubuh yang dipaksa bangkit,
tentang jiwa yang dirampas haknya.

Menjadikan bayang-bayang kelam,
membekas di lorong waktu tanpa batas.
Meski abad silih berganti,
jeratnya masih teranyam dan membekas.

Di balik senyum palsu para penindas,
ada tangis yang tak terdengar oleh rungu,
ada suara yang dibungkam,
ada kehidupan yang direnggut.

Namun lihatlah,
mata-mata yang mulai menyala terang,
tangan-tangan yang terentang bebas,
mereka yang berani berkata,
“Ini cukup, hentikan sekarang!”

Kita adalah bara yang takkan padam,
membakar rantai baja,
menghancurkan belenggu didalam jiwa.
Bersama, kita menyulam harapan,
untuk dunia tanpa penindasan.

Waktu tak bisa berbalik,
tapi keadilan bisa ditegakkan.
Mereka yang dianiaya,
akan berdiri sebagai manusia merdeka.

Mari bersama,
hapuskan perbudakan hingga ke akar,
dan jadikan kebebasan,
warisan bagi masa depan.

Dunia ini milik semua,
bukan hanya segelintir kuasa.
Mari berjalan menuju terang,
tempat tak ada lagi rantai di tangan.

(ZU/RON)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *