free page hit counter

7 BANDARA DENGAN ARSITEKTUR UNIK DI INDONESIA

Indonesia yang tersebar pulau-pulaunya, karena tersebar itu maka Indonesia punya banyak banget bandara. Rasanya hampir di setiap provinsi memiliki bandara besar. Bahkan DKI Jakarta aja punya 2 bandara yang masih beroperasi. Sejumlah bandara di Tanah Air punya desain arsitektur unik dan menggambarkan kearifan lokal wilayahnya. Sobat Damai udah tau belum nih bandara mana aja?

  1. Bandara Buntu Kunik (Sulawesi Selatan)

Bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 18 Maret 2021 ini diharapkan dapat mempermudah akses wisatawan untuk menuju ke Tana Toraja. Bandara ini hadir dengan desain bernuansa kearifan lokal rumah adat Tana Toraja. Buntu Kunik memiliki landasan pacu sepanjang 2000 meter serta lebar 30 meter.

Pembangunan Bandara Buntu Kunik ini menghabiskan biaya Rp 800 miliar. Biaya yang besar ini dihabiskan untuk memotong 3 bukit untuk membangun landasan pacu. Sebelum ada bandara ini, akses ke Toraja menghabiskan waktu 8 sampai 9 jam perjalanan. Kini akses ke Toraja hanya ditempuh dengan waktu sekitar 40 menit.

  1. Bandara Sultan M. Kaharuddin (Nusa Tenggara Barat)

Bandara yang terletak di Kabupaten Sumbawa ini memiliki landasan pacu sepanjang 1.800mx30m dengan permukaan aspal dengan ketinggian 5 meter di atas permukaan tanah. Dimiliki oleh Pemprov NTB, bandara ini memiliki terminal domestik baru dengan konsep arsitektur khas rumah ada Sumbawa. Bentuk bangunannya yang menyerupai sarang lebah, menggambarkan Sumbawa yang terkenal sebagai penghasil madu.

  1. Bandara Mopah (Papua)

Presiden Jokowi meresmikan Bandara Mopah pada tanggal 3 Oktober 2021. Kala itu operasional bandara ini mendukung penyelenggaraan PON XX dan Paralimpiade Nasional XVI di Papua. Rencana jangka panjangnya bandara Mopah membuka konektivitas di Indonesia Bagian Timur.

Pembangunan Bandara Mopah memakan biaya Rp 141 miliar bersumber dari APBN. Bangunan bandara ini sendiri sangat estetik dengan pola menyerupai badan burung kasuari hewan khas Papua. (RAD)

  1. Bandara Domine Eduard Osok (Papua Barat)

Menurut Wali Kota Sorong Lambert Jitmau, pemberian nama pada Bandara DEO Sorong merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan, terhadap Tokoh Moi yang memiliki tanah ini. “ini merupakan salah satu filosofi dimana bumi itu dipijak di situ langit dijunjung”, tambah beliau.

Pembangunan bandara ini bersumber dari DIPA Bandara DEO Sorong tahun 2021. Proses pekerjaannya menghabiskan anggaran sebesar Rp. 2,1 miliar. Terminal penumpang bandara ini eksteriornya memesona sekali. Desainnya menyerupai buah pinang.

  1. Bandara Tjilik Riwut (Kalimantan Tengah)

Sebelum bernama Tjilik Riwut, bandara ini memiliki nama Pelabuhan Udara Panarung. Bandara Tjilik Riwut memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter x 45 meter. Bangunan atap bandar Tjilik Riwut terinspirasi dari paruh Burung Enggang.

  1. Bandara Minangkabau (Sumatera Barat)

Menurut Wikipedia, Bandara Minangkabau merupakan bandara satu-satunya di dunia yang memakai nama etnis. Mulai dari nama bandaranya sampai ke fasilitas pendukungnya semua menggunakan nama dan istilah Minang dan terminal penumpangnya merupakan gedung terbesar di Indonesia dengan arsitektur Minangkabau. Kalo kamu pernah liat bangunan rumah makan padang, nah begitulah arsitekturnya.

Dalam bahasa minang, bandara ini dinamai Bandar Udaro Internasional Minangkabau. Apakah semua pegawai bandaranya juga menggunakan bahasa Minang? Coba Sobat Damai di Sumbar yang pernah main ke sana kasih tau dong!

  1. Bandara Ngloram (Jawa Tengah)

Bandara yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 17 Desember 2021 ini merupakan bandara milik PT Pertamina sejak 1984, yang kemudian dikembangkan oleh Kemenhub dengan anggaran Rp 132 Miliar. Tiang-tiang utama dan atap dari bandara ini terinspirasi dari pohon jati beserta daunnya.

Sobat Damai udah pernah mengunjungi bandara-bandara di atas ga nih!? Coba tuliskan pengalamanmu di kolom komentar ya! (RAD/IAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *