5 Ciri Ajaran Radikalisme dalam Beragama
Hi! Sobat Damai! Tahukah kamu Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak keberagaman, salah satunya yaitu agama. Seperti yang telah diatur oleh Undang – Undang No. 1/Pnps/1965 yang mengatakan bahwa “Agama – agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu (Confusius). Beragamnya agama yang di anut penduduk Indonesia juga membuat semakin rentan adanya ajaran radikalisme beragama.
Yuk kenali 5 ciri ajaran radikalisme beragama, sebagai berikut.
- Menaruh kecurigaan penuh pada seseorang atau kelompok lain
Kecurigaan – keurigaan pada seseorang atau kelompok yang tidak sejalan dengan pemahaman yang dianutnya. Akibatnya muncul rasa intoleransi yang menyebabkan ketidakrukunan antar umat beragama.
- Mudah mengkafirkan orang lain
Ajaran radikalisme cenderung memandang orang – orang yang tidak sejalan dengannya dianggap sebagai orang kafir meskipun orang yang dikatakan kafir tersebut sesama penganut agama islam. Mereka menganggap orang – orang kafir merupakan musuh agama yang harus diperangi.
- Deprivasi Relative
Menurut Cak Nur, ajaran radikalisme akan membuat sesorang merasa teringkari, tersisihkan atau tertinggal dari orang lain atau kalangan tertentu dalam masyarakat. Perasaan tersebut terjadi karena seseorang tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan. Hal ini disebabkan orang – orang yang berpaham radikal hanya mengkultuskan tokoh kelompok mereka sendiri.
- Kasar dan Emosional
Dalam menyebarkan ajaran radikalisme seseorang cenderung akan bersikap kasar dalam berinteraksi, dan mudah emosional dalam penyampaian ajarannya, serta keras dalam berbicara.
- Merasa dirinya paling benar
Orang yang berpaham akan radikalisme akan merasa pemahaman yang dianutnya saja yang paling benar, dan memandang orang – orang yang diluar kelompoknya tidak sesuai dengan ajaran agama. (AJP/IAN)