3 TIPS UNTUK PARA PEMUDA DALAM MENGATASI RADIKALISME DAN TERORISME
Akhir-akhir ini Indonesia begitu rawan dengan peristiwa radikalisme dan terorisme hingga merenggut nyawa orang-orang yang tak bersalah dengan mengatasnamakan agama. Paham radikalisme dan terorisme begitu merebak hingga tak terbendung lagi dan yang paling disayangkan, paham ini berkembang di kalangan pemuda terutama perempuan. Perempuan dan kaum muda seolah menjadi sasaran empuk oleh kelompok radikalisme dan terorisme dalam melancarkan aksinya. Oleh sebab itu, sebagai pemuda terutama kaum perempuan perlu memiliki pengetahuan serta pertahanan diri yang baik dalam menangkal paham-paham tersebut. Berikut ini beberapa tips yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan pemuda guna menangkal atau mengatasi paham radikalisme dan terorisme.
- Lebih memahamkan diri dengan ilmu pengetahuan secara baik dan benar
Kekayaan intelektual yang dimiliki berbanding lurus dengan sikap seseorang. Semakin banyak hal yang diketahui dan dipahami oleh seseorang maka, semakin berhati-hati dia dalam bertindak dan berperilaku terutama ketika menerima dan menyebarkan sebuah informasi yang dia dapat.
Kemajuan teknologi tak dipungkiri juga menjadi salah satu alasan mudahnya segala informasi bisa masuk tanpa adanya batasan. Jika diri kurang memiliki pengetahuan maka, dengan mudah informasi baik itu positif maupun negatif bisa masuk tanpa filter dan memengaruhi pandangan kita terhadap sesuatu. Oleh sebab itu, penting untuk diri lebih memerkaya atau mengutamakan investasi leher ke atas sebagai wujud antipasi diri karena dengan ilmu pengetahuan, pandangan kita dalam sesuatu menjadi lebih luas tidak kaku dan tidak mudah menghakimi orang lain akan sesuatu. Jadi, perkayalah diri dengan ilmu pengetahuan agar memiliki kemampuan filter yang baik, yaitu saring sebelum sharing.
- Lebih waspada berjejaring dalam sebuah komunitas
Sikap hati-hati atau waspada ternyata tak sepenuhnya kurang baik karena sikap ini juga diperlukan ketika kita berada pada situasi atau lingkungan baru terutama ketika kita memutuskan untuk bergabung dalam sebuah komunitas. Komunitas merupakan tempat yang sering kelompok radikalisme dan terorisme gunakan untuk menyebarkan paham-paham mereka. Sikap waspada dapat kita lakukan dengan mencari tahu terlebih dahulu latar belakang komunitas tersebut mulai dari pendirinya, program-programnya, serta anggota-anggotanya sebelum memutuskan untuk bergabung. Selain itu, hal utama yang perlu kita ketahui adalah tujuan dari komunitas tersebut. Jika tujuannya sudah melenceng dari norma-norma yang ada maka, tentu kita bukan hanya menolak untuk bergabung melainkan juga bisa melaporkan komunitas tersebut sebagai wujud peran aktif dalam menangkal radikalisme dan terorisme.
- Menanamkan sikap damai
Kata damai memang terdengar gampang hanya terdiri dari satu kata namun, sangat sulit untuk diaplikasikan bahkan pada lingkup diri sendiri. Hal tersebut terbukti dari pendapat H. Sofiansyah sebagai perwakilan Kemenag wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang menyatakan bahwa radikalisme dan terorisme terjadi akibat adanya sikap yang tidak bisa menerima perbedaan atau belum mampu berdamai atau menerima diri sendiri melainkan selalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Sikap yang tidak bisa berdamai dan selalu merasa berbeda dengan orang lain lambat laun akan berubah menjadi sikap agresif yang akan menggunakan cara apa saja agar perbedaan tersebut hilang bahkan dengqn cara kekerasan sekalipun. Lalu bagaimana agar diri kita memiliki sikap damai tersebut? Tentunya saja dengan belajar mencintai dan menghargai diri sendiri karena dengan kita merasa berharga tentu kita tidak akan tertarik lagi dengan sesuatu yang dimiliki orang lain. Terkadang kita terlalu berfokus pada hal yang belum dimiliki daripada belajar menghargai apa yang sudah dimiliki.
Nah itulah 3 tips untuk para pemuda sebagai pertahanan diri dalam mengatasi radikalisme dan terorisme. Memang terkesan singkat dan sederhana namun, jika para pemuda mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan, tentu memberikan dampak yang luar biasa. (ZR/IAN)