3 Langkah Awal ber-ENERGI Jadi Pengusaha SUKSES
3 Langkah Awal yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Jadi Pengusaha Sukses. Bagaimana mungkin mendapatkan hasil yang diinginkan yang berbeda dari posisi saat ini sedangkan kamu rebahan?, bagaimana mungkin meraih sesuatu yang berbeda dan meningkat saat ini namun kamu diam tempat?
“My limitations serve as motivation to excel (Keterbatasanku melayaniku sebagai motivasi untuk lebih sempurna lagi).” -Anonim
Nah melalui 3 langkah awal ini mengajak kamu seperti apa sih “Hukum Energi” itu membentuk pola sukses dalam diri kita. Energi yang kalau disalurkan dengan menyelaraskan pikiran, value, dan keyakinan, perilaku, dan perasaaan akan membantu kamu lebih cepat mendekati dan menduplikat energi figur-figur pengusaha yang sukses di luar sana.
- Implicit Modeling
Menyimak, mengamati, apa yang dilakukan para pengusaha dengan kacamata orang kedua. Sudut pandang orang kedua (2nd Position Perception/Empathy) adalah kamu berusaha mendekati figur atau tokoh itu, untuk kemudian merasakan, memikirkan, dan melakukan sesuai persis apa yang dilakukan tokoh tersebut tanpa memfilternya dengan suatu analisis.
Pernah dengar bukan? Jadilah gelas kosong. Air yang telah dikosongkan dalam gelas. Bersikap “seolah-olah menjadi figur pengusaha” adalah langkah awal mendapatkan sistematika pikiran, perasaaan, perilaku mereka yang telah sukses tersebut.
Karena “Success person is attainable if your follow same pattern.” Jadi, Modelling tipe ini bisa juga disebut mendapatkan inspirasi dari seseorang dengan pola-pola sama yg bisa diikuti secara persis. Meskipun terdapat kekurangan, maka cobalah tipe kedua dan ketiga ini.
Let your intuitions flow freely!
- Explicit Modeling
Temukanlah figur, tokoh, sosok inspirasi sang pengusaha yang berpengaruh, dan situasi apa saja yang menjadi minat Kamu. kemampuan bisnis itu akan kamu duplikat dan diterapkan.
Tipe modeling ini langkah-langkahnya adalah dengan merefleksikan terhadap informasi yang telah dilakukan tahap Implicit Modeling. Bandingkan lah dengan melakukan analisis sebagai sudut pandang orang ketiga.
Yang mana saja pola pikiran, pola perilaku, keyakinan, perasaaan yang esensial atau penting dan yang mana tidak dengan membuang elemen-elemen tersebut.
Lalu cobalah ulang hasil analisa itu dengan menerapkannya ke beberapa konteks dan situasi yang berbeda oleh kamu sendiri.
- Mill’s Method
Dalam referensinya berjudul “System of Logic/Inductive Reasoning” sekitar tahun 1843 seorang filsuf inggris bernama John Stuart Mill memberikan beberapa lima metode penting dalam disiplin ilmu Logika. Lalu diwaktu berbeda distrukturkan oleh para motivator menjadi “5 Pola Kesuksesan” untuk melakukan peniruan/cara untuk mengambil inspirasi dari figur yang siapapun yang kamu inginkan. Berikut adalah 3 di antaranya,
Pertama, Agreement. Ketika kamu berulang-ulang mengamati tokoh inspirator tersebut dan menemukan banyak sekali hasil yang produktif padanya, dilain waktu kamu mungkin juga menemui hasil yang tidak produktif. Kamu bisa fokus saja menemukan pola-pola yang sama apa saja yang dilakukannya, dipikirkannya, dan dirasakannya saat produktif bisnisnya tersebut diraihnya. Sesimple itu, namun jarang ada yang berusaha menemukan celah persamaan-persamaan ini dibeberapa waktu berbeda itu semua.
Kedua, Agreement and Difference. Saatnya mengulang kembali pengamatan pada sosok pengusaha tadi diwaktu yang berbeda dikondisi yang berbeda, dengan menambahkan pengamatan apa saja sih pola-pola yang tidak pernah muncul ketika tujuan itu tidak tercapai.
Ketiga, Residues. Metode ini sering digunakan disaat situasi yang rumit saja, atau situasi yang sangat sulit untuk diamati karena alasan waktu dan tempat, dan lain-lain. Ini adalah proses eliminasi apabila menghubungkan satu elemen pola yang berubah, maka tujuan/hasil juga pasti berubah. Langkah kamu adalah mengeliminasi pola itu satu per satu apa saja yang bakalan membuat, merubah tujuan pengamatan/peniruan tersebut lebih mendekatkan kamu terhadap kemampuan berbisnis tersebut?, ataukah bahkan beberapa pola-pola malah menjauhkan kamu dari yang kamu inginkan.
(SRH/IAN)