3 Kiat Guru Menangkal Radikalisme dan Terorisme di Sekolah
- Ajarkan Sikap Toleransi
Guru mengajarkan anak untuk menerima perbedaan yang ada di kehidupan. Seperti perbedaan jenis kelamin yang paling mudah untuk dimengerti kemudian berlanjut dengan perbedaan agama, suku, ras, dan budaya. Namun, yang perlu ditekankan guru adalah bahwa perbedaan tersebut bukan menjadikan diri sendiri merasa lebih atau kurang dari yang lain melainkan justru membuat perbedaan tersebut sebagai pembelajaran atau pengetahuan baru untuk melengkapi sisi kurang diri dan memerkaya keterampilan yang dimiliki.
- Ajarkan Anak untuk Berpikir Kritis
Anak diajarkan untuk melihat segala sesuatu dengan kritis, tidak mudah menerima informasi dengan gampang tanpa mengetahui fakta yang ada. Hal ini memang cukup sulit apalagi kemampuan literasi orang Indonesia masih rendah. Namun, bukan berarti tidak mungkin. Guru bisa mengaplikasikan pembelajaran yang berbasis masalah. Sehingga pola pikir anak akan terasah ketika mereka dihadapkan dengan sebuah fenomena atau masalah di sekitar mereka dan diminta menyelesaikannya sesuai dengan pemikiran mereka. Dari proses tersebut guru bisa mengukur bagaimana cara berpikir anak berdasarkan penyelesaian yang mereka tawarkan.
- Ajarkan Anak Memanusiakan Manusia
Menanamkan sikap tidak suka mencampuri urusan orang lain dan tidak merasa bahwa dirinya merupakan seseorang yang paling baik dan benar. Karena kalimat memanusiakan manusia akhir-akhir ini sangat jarang terdengar apalagi diaplikasikan oleh masyarakat. Justru sebaliknya yang terjadi di lapangan, orang-orang kerap kali menghakimi orang lain berdasarkan opininya saja tanpa memerhatikan fakta sebenarnya. Di sekolah peran guru sangatlah penting dalam membangun sikap tersebut agar ketika dewasa, anak-anak bisa menghargai hal apapun yang melekat pada dirinya sendiri maupun orang lain.(ZR/IAN)