3 Cara Membangun Harmoni Dalam Keberagaman di Lingkungan Sekolah
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang beragam. Keberagaman ini salah satunya tampak pada dunia pendidikan. Keberagaman yang ada dalam dunia pendidikan dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak negatif yang terjadi pada dunia pendidikan akibat adanya keberagaman salah satunya adanya bullying antar peserta didik. Tindakan bullying disekolah, berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa artikel diketahui masih menjadi masalah serius di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukannya penerapan aksi nyata sikap cinta damai agar tercipta lingkungan yang harmoni dalam keberagaman.
Penerapan akan lingkungan harmoni yang menciptakan sikap cinta damai harus diimplementasikan sejak dini dan diterapkan pada lingkungan sekolah anak. Berikut cara menciptakan lingkungan belajar yang cinta damai ataupun lingkungan inklusif di sekolah.
- Memberi fasilitas mengembangkan minat dan bakat
Pemberian fasilitas dari pihak sekolah untuk menunjang minat dan bakat siswanya tentu sangat berpengaruh besar. Pemberian fasilitas ini seperti mengadakan ekstrakurikuler yang beragam disekolah. Beragamnya kegiatan ekstrakurikuler diskeolah dapat membuat siswa disekolah mengasah minat dan bakat yang dia punya. Selain itu, peran guru dalam pembelajaran dikelas sangat penting seperti pembelajaran yang dirancang sesuai minat siswa.
- Menanamkan rasa saling toleransi dan menghargai
Penanaman rasa toleransi dan menghargai dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti guru mencontohkan sikap yang baik tidak membedakan antarsiswa, memberikan nasihat kepada siswa untuk senantiasa toleransi terhadap perbedaan.
- Melakukan pendekatan pembelajaran yang beragam
Keberagaman yang ada dilingkungan sekolah dapat dijadikan motivasi guru untuk merancang pembelajaran dengan pendekatan yang beragam. Pendekatan yang beragam dapat melalui pendekatan sesuai kemampuan siswa, pendekatan budaya yang diimplementasikan ke materi ajar, ataupun pendekatan pembelajaran sesuai dengan keberagaman siswa tersebut. (AJP/RON)
Sumber:
https://www.augusta.edu/online/blog/inclusive-learning-environment