Cinta Melatunkan Sesal
Belaian angin menyentuh halus kulitku Seakan ingin mendamaikan hatiku Bulan sabit menyunggingkan sedikit senyumnya Seolah
Belaian angin menyentuh halus kulitku Seakan ingin mendamaikan hatiku Bulan sabit menyunggingkan sedikit senyumnya Seolah
Di era yang berkilau dengan digital dan metal, Terukir jejak pahlawan dalam nyala api jiwa,
Terbentanglah hasrat yang dulu membara, Mengukir jejak pada kanvas asa, Namun kini, ia menjadi beban
Di dalam Pancasila, tersimpan kekuatan besar, Sebagai penjaga harmoni di tengah kemelut, Nilainya membimbing, mengurai
Pancasila, tiang kokoh persatuan bangsa, Menjaga damai di tengah keberagaman, Dengan nilai-nilainya, kita eratkan ikatan,
Puisi Dalam alunan sejarah yang menyimpan bisikan, Jasa pahlawan terukir dalam nadi zaman, Kini kita
Di langit biru, bendera berkibar, Hari kemerdekaan, semangat berapi. Jantung bangsa berdetak kuat, Menghadapi masa
Hiruk pikuk suara motor Lampu jalan yang terus berganti Menemani langkah menuju kota tua Menjadi
Dunia kita telah berbeda Pancasila menjadi sumber kekuatan negeri Atau Pancasila kian diadili? Semua mempertanyakan
DIA, sosok yang kukenal dalam agamaku Sosok yang memberiku harapan, saat diriku tanpa cita-cita dan