Meningkatkan Rasa Toleransi pada Bulan Ramadhan
Dalam bulan Ramadhan, umat beragama di Indonesia menunjukkan toleransi yang sangattinggi. Dalam kegiatan keagamaan, mereka berbalas kebaikan dengan kebaikan,memberikan balasan atau bantuan kepada non-Muslim sebagai bentuk apresiasi ataskebaikan yang telah diberikan. Ini merupakan contoh dari praktik toleransi yang dilakukanoleh umat beragama di Indonesia.
Contoh cerita dari Ibu Maria, seorang warga non-Muslim di kota Surabaya, merupakancontoh dari toleransi yang dilakukan oleh umat beragama. Ibu Maria menunjukkankepedulian kepada umat Muslim dalam berbagai hal, yang salah satunya dengan berbagi.Sebaliknya, umat Islam juga merespon banyak hal yang datang kepada non-Muslim secarapositif. Ini merupakan contoh dari bagaimana toleransi dapat memperkuat ikatan antar umat,meskipun terdapat perbedaan kepercayaan.
Dalam kegiatan keagamaan, toleransi adalah nilai universal yang sangat penting untukmenjaga harmoni di tengah perbedaan. Cerita-cerita pendek sering kali menjadi saranayang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan tentang toleransi, menggambarkanbagaimana perbedaan dapat menjadi kekuatan dan mencerahkan makna persatuan.
Pada bulan Ramadhan, umat beragama di Indonesia menjadi contoh bagi teman-teman disekolah mengenai keindahan dan pentingnya toleransi di antara perbedaan. Dalamsemangat toleransi antar umat, umat beragama saling membantu, seperti pada perayaanPaskah di tengah bulan Ramadhan, yang menguatkan semangat toleransi antar umat,terutama di Papua.
Dengan praktik toleransi, umat beragama di Indonesia berusaha membangun kerukunandan memperkuat ikatan antar umat. Ini merupakan contoh dari bagaimana toleransi dapatmemperkuat ikatan antar umat dan membangun keberagamaan. (SR/IAN)
Sumber:
https://jalandamai.org/pengamalan-toleransi-di-bulan-suci-cerita-toleransi-ibu-maria-di-kota-s