free page hit counter

Keteladanan Luqman untuk Guru dengan Kemuliaan

Nama Luqmanul Hakim diabadikan Allah sebagai salah satu surah dalam Al-Quran. Secara spesifik memberikan penerangan untuk pengajaran kepada anak. Beliau merupakan sosok yang dapat menjadi role model oleh para pendidik. Berikut ini keteladanan yang dapat diambil dari sosok Luqmanul Hakim.

 

  1. Guru yang bersyukur, seorang pendidik secara sadar ingin mengabdikan diri kepada Allah melalui profesi guru, sebab Tuhan sudah memberikan amanah tersebut, dan mestinya dapat disyukuri dengan mewujudkan peningkatan terhadap kualitas, kapasitas dan integritas sebagai guru.
  2. Guru menyatukan diri dengan murid, menyesuaikan dan menyetarakan diri saat proses belajar mengajar tanpa merasa menjadi sosok yang paling baik karena ilmu yang telah dimiliki.
  3. Guru menjadi contoh, pendidik mestimya mampu menjadi telasan baik dalam tutur kata maupun tingkah laku.
  4. Guru pengayom, dallam diri seorang pendidik harus semangat menumbuhkan karakter atau jiwa pembimbing dengan sepenuh hati.
  5. Guru yang bijaksana, menjadi pendidik yang arif mampu mengenal setiap anak didiknya seperti ia mengenali diri sendiri.
  6. Guru apresiatif, penghargaan dan dukungan yang terbaik dan sepantasnya patut diberikan kepada murid, sebab hal ini akan menjadi pemicu semangay untuk anak menghasilkan produk/karya yang lebih baik lagi kedepannya.
  7. Guru multi talenta, seorang pendidik mampu proaktif dan adaptif, diharapkan mampu menjadi pelopor dengan aksi nyata tidak sekadar memberikan contoh melalui ucapan.
  8. Guru rendah hati, rasa percaya diri yang berlebihan menjadi cikal bakal sifat sombong, akhirnya malu mengakui kelemahan atau sungkan mengakui kelebihan anak didiknya.
  9. Guru yang bersahaja, merupakan puncak dari keteladanan sebagai pendidik, hal ini merupakan kumpulan karakter untuk dapat mencapai titik bersahaja. Guru mestinya menjadi sosok yang memiliki tutur kata dan alur bicara terstruktur, berperilaku lemah lebut, cermat dan penuh perhitungan. Sehingga karakter bersahaja menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional terwujud dalam sosok pendidik.

 

 

Tentu keteladanan atau kualitas di atas mudah untuk terhimpun dalam diri seorang guru, sebab guru juga manusia yang memiliki kekurangan dan kesalahan. Namun harapannya keteladanan tersebut mampu memicu semangat kita sebagai pendidik untuk melahirkan generasi yang terbaik.(US/IAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *