free page hit counter

Tradisi Bemandi Mandi 7 Bulanan Masyarakat Banjar

Bemandi mandi adalah salah satu tradisi adat yang dilakukan oleh masyarakat Banjar, sebuah suku yang ada di Kalimantan Selatan, Indonesia. Tradisi ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian upacara adat atau peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat Banjar, seperti pernikahan, khitanan, atau acara adat lainnya.

Bemandi mandi adat Banjar dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan dan menyucikan tubuh serta ruh individu yang akan mengikuti acara adat tersebut. Bemandi mandi sendiri biasanya dilakukan di sungai atau kolam yang dianggap suci dan memiliki makna mendalam dalam kehidupan masyarakat Banjar.

Bemandi mandi adat Banjar ini juga melibatkan beberapa proses tahapan yang harus dilalui oleh individu yang akan mengikuti acara adat, seperti:

  1. Persiapan

Sebelum melaksanakan bemandi mandi, individu harus mempersiapkan diri dengan membersihkan tubuh secara menyeluruh dengan menggunakan sabun alami atau racikan  tradisional. Sebelum itu mereka juga diharuskan mandi bersih dengan air yang suci.

  1. Penghormatan

Sebelum masuk ke sungai atau kolam, individu harus mengucapkan doa dan mendoakan keselamatan diri serta memohon berkah dan ridha dari Tuhan. Mereka juga menghormati sungai atau kolam sebagai tempat yang dianggap suci.

  1. Bemandi Mandi

Setelah melepas pakaian dan berendam di sungai atau kolam, individu kemudian membersihkan tubuhnya dengan menggosokkan air ke seluruh tubuhnya. Beberapa juga menggunakan ramuan atau bubuk tradisional untuk membersihkan dan menyegarkan kulit.

  1. Kesucian

Setelah selesai bemandi mandi, individu dianggap telah membersihkan tubuh dan ruhnya. Mereka kemudian mengenakan pakaian yang sudah disiapkan dan siap untuk mengikuti acara adat atau peristiwa penting berikutnya.

Tradisi bemandi mandi adat Banjar merupakan salah satu cara untuk menjaga dan mempertahankan kebudayaan dan nilai-nilai tradisional masyarakat Banjar. Meskipun saat ini banyak individu Banjar yang sudah mengadopsi gaya hidup modern, tradisi ini tetap dijalankan secara konsisten sebagai wujud penghormatan terhadap leluhur dan warisan budaya mereka.

Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa tentulah wajib mengetahui kebudayaan-kebudayaan daerah yang mana saat ini dianggap kuno dan kolot. (DSA/IAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *