Menjadi Remaja Berbeda
Mengapa harus bersama orang tua atau keluarga? Karena menurut dia, membangun bonding atau ikatan bersama keluarga dengan menghabiskan waktu adalah hal yang sangat penting meskipun setiap harinya bertemu, namun terkadang jarang dapat berkomunikasi secara intens atau mendalam (deep talk). Dekat dengan keluarga adalah hal yang penting karena keluarga adalah lingkungan pertama yang akan membentuk jati diri seseorang dan saat proses pencarian jati diri dimulai, akan sangat baik jika anak usia remaja melibatkan keluarga sebagai teman, orang tua, maupun tutor anak dalam memberikan pembelajaran trial and error yang sering anak usia remaja temui dalam kehidupan sehari-hari. Kalau disederhanakan kata orang lebih baik curhat ke orang tua daripada ke teman yang mungkin saja akan disebarkan ke teman yang lain dengan cerita yang lebih aduhai karena ditambah berbagai bumbu ataupun dikurangin fakta-fakta nyatanya. Lebih parah lagi kalau sampai curhat ke media sosial WhatsApp, instagram, facebook, telegram, dan lainnya. Yang mana seluruh dunia akan tahu tentang masalah yang sedang dihadapi.
“Biarin aja mereka berpikir gitu yah, toh kapan lagi Sari bisa menghabiskan waktu bersama ayah dan ibu. Tiap hari kita ketemu cuman saat makan malam aja itupun ga lama, karena kalau ayah dapat tugas jaga malam pasti berangkat lebih cepat. Sedangkan esok paginya aku pergi sekolah dan ibu jualan kue di pasar. Sari cuman pengen waktu yang lama aja sama ayah dan ibu buat curhat-curhat anak remaja gitu (sambil nyengir).”
“Alah bisa-bisanya anak ayah saja (sambil tersenyum).”
Seperti yang kita ketahui bersama anak usia remaja sering membuat status atau caption alay atau lebay baik dalam kalimatnya maupun foto yang dipajang atau diupload, penuh drama dan intrik, yang tujuannya untuk mencari perhatian orang lain agar dirinya menjadi pusat perhatian maupun perbincangan. Bahkan yang lebih parahnya lagi membuat konten-konten berbahaya tanpa memikirkan pantas tidaknya maupun akibatnya. Semua itu dilakukan semata-mata guna mendapatkan followers atau jumlah subscribe yang banyak agar dapat income atau pemasukan dengan nominal yang cukup fantastis. Mencari uang secara mandiri itu hal yang luar bisa, tapi perlu diingat jangan sampai masuk wilayah pribadi diri sendiri atau yang lebih parah lagi sampai memasuki ranah pribadi orang lain karena itu sangat berbahaya dan merugikan. Hal tersebut bisa saja masuk ke ranah hukum karena seperti yang kita tahu undang-undang ITE sangatlah sensitif.
“Bukan gitu yah, aku cuman pengen membuat kenangan keluarga kita di instagram gitu, jadi foto-foto kebersamaan kita bakal aku upload. Biar orang-orang tahu betapa indah dan serunya mendaki bukit. Ya sekalian sebagai promosi juga yah soalnya destinasi di daerah kita masih sepi pengunjung. Soalnya masyarakatnya pada ke Mall semua.”
Menjadi makhluk sosial itu memang penting tapi jangan lupa kita juga memiliki kehidupan atau ranah sebagai makhluk individu. Tidak semua hal dalam diri kita terutama sebagai anak usia remaja awal boleh diketahui orang lain karena ada beberapa hal dalam hidup kita yang cukup diri kita dan keluarga saja yang tahu. Karena semakin banyak orang yang tahu soal pribadi kita, semakin besar kritikan yang masuk ke kehidupan kita.
Kritikan yang begitu banyak akan membuat diri kita sendiri yang rugi karena cepat atau lambat tentu akan memengaruhi pola pemikiran kita dan lebih ditakutkan membentuk kebiasaan atau habit baru, yaitu suka mengurusi kehidupan orang lain, minderan atau kurang percaya diri, yang lebih parah sampai membunuh karakter orang lain. Kritikan itu penting tetapi jika berlebihan, tentu akan merusak mental seseorang bagi yang lemah. Dan kita tahu sendiri bahwa masa pencarian jati diri merupakan masa-masa yang sangat riskan atau sensitif.