Sukses Terbesar Di Era Digital
Kita berbicara sukses berarti kita bicara sebuah ukuran, dimana ukuran tersebut apakah sudah tercapai atau belum. Setiap ukurannya berbeda-beda tiap orang. Seorang mahasiwa mengukur kesuksesannya dengan pencapaian IPK-nya, seorang anak Teknik Informatika merasa sukses ketika pencapian nya bisa meciptakan aplikasi baru, seorang anak Farmasi merasa sukses ketika mampu menemukan obat baru dengan penelitian yang baru, seorang anak FKIP (fakultas keguruan dan ilmu pendidikan) merasa sukses ketika mereka berhasil menjadi guru terbaik, penyampaian materi yang baik terdapat murid mereka. Dengan kata lain sukses itu bisa dibilang subjektif. Lain setiap orangnya lain pula ukurannya.
Sukses dalam hidup di era digital itu bersifat diskrit, yang terdiri dari elemen-elemen berbeda tiap sisinya dan kadang tidak berhubungan tinggal bagaimana persepsi seseorang dalam menilai setiap peristiwa dalam hidupnya apakah dinilai sebuah kesuksesan atau sebaliknya. Masalahnya sering sekali kesuksesan ini dinilai sesuatu yang mainstream, banyak orang menilai kesuksesan itu sebuah pencampain kekayaan, jabatan yang tinggi, karir yang bagus dan status juga kadang seringkali dinilai sebuah kesuksesan seseorang. Padahal, seseorang bisa membuat kesusksean dengan hal yang sederhana, misal seorang Mahasiswa dikatakan sukses ketika tidak menyontek pada saat ujian, dan itu merupakan kesuksesan, dan bagi seorang Guru mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik penyampain yang baik sehingga mampu membuat orang paham dan mengerti itu merupakan sebuah kesuksesan
Setiap kehidupan seseorang itu berisi kesuksesan-kesuksesan sederhana yang berbeda- beda. Akan menjadi pertanyaan yang cukup matang. Mana yang menjadi sukses terbesar? Tidak menyontek pada saat ujiankah? Lulus dengan IPK cum laude-kah? Memiliki usaha yang sukses? Karir yang bagus? Lagi-lagi semua hal pertanyaan itu sebuah kata-kata yang subjektif .
Menjadikan ases kebermanfaatan bagi orang lain sebagai pondasi kesuksesan akan menambah kokoh kesuksesan itu sendiri, apalagi kita saat ini masuk di ere revolusi industry 4.0 era serba digital dalam segala hal, mulai dari urusan dapur, sampai urusan pendidikan dan pelayanan dalam segala hal, di bidang transformasi yang serba online, tidak ada lagi yang dinamakan susah dan sulit semua teknologi menawarkan fasilitas yang serba mudah dan memukinkan. Kita bisa terdiam diri dalam menghadapi kondisi ini, kita harus beradaftasi cepat dan menyesuaikan dengan peradaban baru yang begitu dasyat. Ledakan teknologi yang hadir dimuka bumi ini untuk memberikan kemudahan dalam segala hal. Kita tidak bisa menghindar dengan adanya perubahan yang merubah dan sistem di bidang pengajaran, pemuda pemudi merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu dan menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa, pemudalah yang menjadi tumpuan untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan luas serta berdasarkan kepada nilai-nilai normal yang berlaku di masyarakat. Terdengar klise memang, tetapi tidak jikadi pahami.
Walaupun kita di era yang serba digital ini tapi kita tidak lupa dengan tujuan kita yaitu “bermanfaat bagi orang lain” sebagai asas kesuksesan bagi diri saya, karena saya merasakan betul ketika saya berstatus sebagai Mahasiswa masuk di perguruan tinggi negri favorit merupakan kesuksesan tersendiri bagi saya. Pada saat itulah kita diuji seberapa bermanfaatnya kita bagi orang lain dan melatih diri. Hal ini menyadari dan termotivasi untuk selalu berbuat hal yang terbaik tanpa sibuk memikirkan hasilnya, tetapi bukan mengatakan hasil tidaklah penting, hasil itu penting. Karena hal itulah yang dapat bisa dinikmati bagi orang lain. Dengan demikian walupun kita di era serba digital ini kita tidak luput untuk selalu mengingat tujuan kesuksesan kita itu adalah seberapa besar kebermanfaatn kita bagi orang lain. Oleh karena itu, lakukanlah yang terbaik dalam upaya menjadikan kesuksesan kita bermanfaat bagi sesama, maka manfaat terbik dalam kesuksesan kita bermanfaat bagi sesama, maka manfaat terbaik dari kesuksesan kita itu akan benar-benar bisa dirasakan oleh sesama.
Essay “Sukses Terbesar Di Era Digital” Wisma Tuljanah