BERKAH RAMADHAN : KONDISI BUMI SELAMA PANDEMI
Ramadhan kali ini dijalani dengan berbeda, karena setiap manusia di hadapkan dengan Pandemi Covid-19. Banyak kegiatan yang dibatasi selama Ramadhan, seperti keluar rumah, aktivitas buka bersama, terawih, sholat jumat dan sebagainya. Padahal kegiatan seperti inilah yang menjadi salah satu motivasi menyambut Ramadhan, bulan penuh berkah.
Melihat pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai, kita harus pandai mengelola suasana yang nyaman agar nilai-nilai bulan Ramadhan tetap terasa. Setidaknya kita bisa menilai bahwa dibalik bencana ada berkah yang tersimpan. Ketika ada pembatasan untuk keluar rumah ternyata memberi dampak positif terhadap lingkungan hidup. Beberapa dampak positif tersebut sebagai berikut.
A. Lubang Ozon di Kutub Utara Tertutup
Penyebaran virus corona membuat polusi udara menurun. Pada akhir maret, sejumlah ilmuwan di Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) melihat apa yang mereka sebut “Celah besar yang belum pernah terjadi sebelumnya” di atmosfer, menjulang di wilayah Arktika. Menurut CAMS ini lubang ozon dikutub utara berangsur-angsur mengecil.
“Lubang ozon ini pada dasarnya adalah gejala dari persoalan penipisan ozon yang lebih besar. Kali ini lubang ozon di atas Kutub Utara tertutup karena siklus tahunan lokal, bukan peyembuhan jangka panjang. Tapi, ada harapan: lapisan ozon juga dapat pulih, namun perlahan,” tambahnya.
Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa adanya pemulihan lapisan ozon selama pandemic Covid-19. Hal ini disebabkan banyak negara yang menerapkan sistem negara tertutup atau sering disebut lockdown. Lockdown adalah karantina wilayah yang mana penerapan karantina terhadap suatu daerah tertentu dalam rangka mencegah perpindahan orang, baik masuk maupun keluar wilayah tersebut, untuk tujuan tertentu yang mendesak. Menutup ruang lingkup tersebut membuat aktivitas di luar rumah berkurang.
Lapisan ozon sangat penting bagi Bumi beserta kehidupan yang ada di dalamnya, lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung dari benda langit yang akan masuk ke Bumi. Lapisan ozon mengikis serta menghalau benda langit seperti meteor atau asteroid sehingga tidak sampai ke permukaan bumi. Selain itu juga menghambat radiasi langsung matahari ke manusia.
B. Air di Kanal-Kanal Bersih
Perairan di kota Venesia menjadi jernih. “Penduduk lokal di Venesia baru menyadari bahwa perairan kota mereka sebenarnya bias menjadi lebih jernih. Saking jernihnya, sampai bisa melihat ikan berenang di dalamnya,” (Pemberitaan CNN pada 17 Maret kemarin).
Penampakan tersebut menjadi perbandingan adanya dampak dari covid-19 terhadap kesehatan lingkungan. Pernyataan ini berbanding lurus dengan destinasi wisata andalan di Venesia ini menggunakan sungai sebagai daya tarik alam. Dengan efek lockdown dari penyebaran virus corona, mengakibatkan masa pulih lingkungan seperti perairan di kanal-kanal bersih dari polusi air. Aktivitas yang dapat mempengaruhi pemulihan tersebut berupa penggunaan mesin, pembuangan limbah, dan campur tangan manusia.
C. Kebersamaan
Siapa sangka, kegiatan selama efek lockdown meningkatkan rasa kebersamaan dalam lingkungan khususnya keluarga. Mengisi waktu selama masa karantina dengan bermain serta waktu bersantai bersama keluarga kini lebih banyak. Tentu saja menyebabkan waktu bersama dalam keluarga lebih terasa harmonis dan nyaman. Maka nikmatilah suasana bersama selagi bisa. Waktu akan terasa berharga saat kita merasa nyaman menjalani dan menghargainya. Orang terdekat seperti keluarga pun merasa nyaman saat kita merangkul dengan baik. Masa karantina ini menjadi momentum yang membangun serta melatih dalam kehidupan bersosial pada kelompok khususnya keluarga.
D. Kreativitas
Kecerdasan individu tidak bisa diukur dengan angka. Di usia muda, banyak kreativitas yang muncul dengan berbagai macam metode dan media. Kreatif dan inovatif menjadi satu kesatuan bagian yang tak terpisahkan. Melalui rasa bosan yang dirasa, muncul ide-ide yang logis dan perasaan untuk mewujudkannya. Perwujudan tesebut berupa konten kreatif yang beredar melalui dunia maya seperti media sosial Instagram, Tik Tok, dan Facebook.
Pandemi Covid-19 bukanlah halangan agar kita tidak menjalankan ibadah serta menghentikan aktifitas sehari-hari. Justru sebaliknya, waktu dan tempat disediakan untuk melatih lebih baik bagaimana rasa bersyukur terhadap pemberian-Nya terhadap kita. Menyambut suasana Ramadhan dengan berkah bukan dengan sudut pandang bencana.
Menghidupkan suasana Ramadhan cukup di rumah saja. Mematuhi anjuran pemerintah itu baik, karena pertimbangannya melibatkan kepentingan masyarakat bersama. Mungkin banyak yang merasa berat tapi dibalik hal-hal tersebut harus diketahui, bahwasanya Covid-19 dapat menular tanpa kita sadari. Di rumah saja akan memperlambat penyebaran virus corona dan meningkatkan suasana Ramadhan lebih khusyu bersama keluarga tercinta.