free page hit counter

TAK ADA TEMPAT UNTUK KEBENCIAN DI NEGERI BHINNEKA TUNGGAL IKA

Lyanta Laras Putri

 

Indonesia, negeri yang kaya akan budaya, suku, bahasa, dan agama, selalu bangga dengan semboyannya: *Bhinneka Tunggal Ika*. Artinya, meski berbeda-beda, kita tetap satu jua. Begitu banyak perbedaan di negeri ini, dari Sabang sampai Merauke, tapi kita tetap bisa hidup berdampingan, saling menghormati dan memahami. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kadang-kadang kebencian datang menyusup, mengusik rasa persatuan yang sudah terbentuk begitu lama. Padahal, kita tahu bahwa tak ada tempat untuk kebencian di negeri yang penuh keberagaman ini.

Kebencian itu ibarat virus yang bisa menyebar tanpa disadari. Dari mulut ke mulut, dari satu post di media sosial ke post lainnya, dan tiba-tiba kita merasa hidup di lingkungan yang penuh dengan ketegangan. Apakah itu karena perbedaan suku, agama, atau bahkan pandangan politik? Kita sering kali lupa bahwa kita semua adalah saudara dalam satu bangsa, yang diciptakan dengan warna-warni keberagaman yang justru menjadi kekuatan. Kalau sudah begitu, kebencian pun hanya akan memperburuk keadaan.

Sebenarnya, kita bisa kok memilih untuk saling memahami dan menghargai. Bayangkan kalau kita semua memandang perbedaan sebagai sesuatu yang menarik, bukan sebagai ancaman. Indonesia itu seperti mozaik yang indah, di mana tiap kepingnya berharga dan saling melengkapi. Entah itu orang dengan budaya Betawi, Madura, Bali, atau Papua, setiap suku dan daerah memiliki cerita unik yang bisa kita pelajari dan hargai. Jadi, kenapa harus ada kebencian?

Di dunia maya, kebencian lebih gampang menyebar. Cukup klik dan satu ujaran kebencian bisa langsung viral. Padahal, itu bisa merusak kedamaian kita, lho! Setiap kali kita menulis atau berkomentar, kita berhak memilih kata-kata yang bisa menumbuhkan semangat positif. Bahkan kalau nggak setuju dengan sesuatu, tetap ada cara yang lebih elegan untuk menyampaikan pendapat tanpa harus merendahkan orang lain. Kalau kita semua sadar akan hal ini, pasti dunia maya bisa lebih asyik dan damai, kan?

Kita sebagai generasi penerus harus bisa menunjukkan bahwa toleransi itu bukan cuma slogan. Ini soal kehidupan sehari-hari yang harus kita tunjukkan lewat sikap. Toleransi bukan berarti kita harus setuju dengan segala hal, tapi lebih pada sikap menghargai perbedaan yang ada. Dan jangan lupa, perbedaan itu adalah hal yang alami, dan malah menjadi hal yang seharusnya kita rayakan, bukan dijadikan alasan untuk berkonflik.

Sobat damai pernah nggak sih, kalian mikir bahwa kebencian itu bisa bikin kita kehilangan banyak hal berharga? Misalnya, kesempatan untuk belajar dari orang yang berbeda latar belakang, atau bahkan kesempatan untuk berteman dengan orang-orang yang punya pandangan hidup yang berbeda. Keberagaman itu bukan sesuatu yang harus ditakuti, justru itulah yang membuat kita semakin kaya. So, mengapa harus membiarkan kebencian menghalangi kita untuk menikmati keindahan ini?

Akhirnya, mari kita ingat bahwa Indonesia bukan hanya sekadar negara, tapi juga rumah kita bersama. Rumah yang besar, penuh dengan perbedaan, dan penuh dengan warna. Di rumah besar ini, nggak ada tempat untuk kebencian. Mari kita jaga rumah ini dengan penuh kasih sayang, menghormati perbedaan, dan memupuk semangat *Bhinneka Tunggal Ika* dalam setiap langkah kita. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa kebencian nggak akan pernah menemukan ruang di hati kita, dan Indonesia akan tetap menjadi negeri yang damai dan bersatu. (LYN/RON)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *