free page hit counter

SATU KESEMPATAN LAGI INDONESIA BISA KENA RESESI! KUATKAN SEKTOR BERIKUT

OPINI-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 anjlok hingga minus 5,32% secara tahunan atau year on year (yoy), dan secara quarter to quarter (qtq), angkanya pun minus 4,19%. Jika kuartal III-2020 kembali tumbuh negatif, Indonesia memasuki jurang resesi.

Oleh karenanya, dengan diterapkannya New Normal diharapkan ekonomi negara dapat segera pulih dari keadaan demikian. Lantas, bagaimana Indonesia dapat terselamatkan dari jurang resesi ini? Ada beberapa sektor yang menjadi peluang Indonesia terselamatkan dari kondisi demikian, yakni dengan menguatkan perekonomian Indonesia dengan sektor berikut :

  1. Sektor Pertanian

Dari data yang sama, PDB sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020. PDB pertanian tumbuh 16,24% (qtq) atau paling tinggi dibandingkan sektor lainnya. Bahkan, secara yoy sektor pertanian tetap berkontribusi positif dengan pertumbuhan 2,19%. Sektor pertanian sebagai lokomotif penyelamat Indonesia dari resesi ekonomi  telah terbukti berkontribusi paling tinggi dalam menyelamatkan pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi. Bagai mengulang sejarah, sektor pertanian senantiasa menjadi penyelamat tatkala krisis menerjang. Saat Indonesia diterpa krisis moneter pada 1997-1998, sektor pertanian bertahan, bahkan tumbuh positif. Saat ekonomi nasional terkontraksi 13,10% pada 1998, sektor pertanian tetap tumbuh 0,26%. Ini berulang saat krisis 2007-2008.

 

Melihat hal demikian saat ini perlu dilakukan penguatan industri pertanian di dalam negeri dan menghilangkan ketergantungan terhadap impor. Penguatan industri pertanian tersebut termasuk di dalamnya tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, kelautan dan kehutanan menjadi kunci penting menuju pemulihan ekonomi nasional.

  1. Sektor Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Sektor Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa menjadi penyelamat Indonesia dari jurang resesi ekonomi imbas wabah pandemi Covid-19. Kiprah UMKM menjegal krisis sudah teruji setelah pada 1998 mampu menyelamatkan perekonomian nasional. Bagi UMKM untung sedikit saja bukan masalah usahanya terus jalan. Pasalnya di saat perdagangan internasional mengalami surut yang tajam akibat pandemi Covid-19, perdagangan domestik oleh koperasi dan UMKM justru dapat membuat ekonomi naik dan bergairah. Tentu penguatan koperasi dan UMKM ini perlu ditunjang dengan daya beli masyarakat yang tinggi. Bagaimana tidak, keseimbangan diantara keduanya menjadi dasar pertumbuhan ekonomi. Di saat produksi dan konsumsi tidak seimbang, maka akan terjadi masalah dalam siklus ekonomi salah satunya terjadi inflasi yang merupakan salah satu indikator resesi (baca : KENALI INDIKATOR NEGARA MENGALAMI RESESI BERIKUT).

Peran besar UMKM dalam perekonomian nasional dilihat dari besarnya share UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) yakni mencapai 61% jika dilihat dari jumlah pelaku usahanya. Dalam rangka pemulihan ekonomi, Indonesia membutuhkan dunia usaha termasuk UMKM lokal untuk segera bangkit. Tidak hanya itu, UMKM menyerap 97% tenaga kerja nasional. Menurut skala usahanya, UMKM mempekerjakan sekitar 116,9 juta orang pada tahun 2018 silam. Oleh karena besarnya kontribusi UMKM, pemerintah memang membidik UMKM sebagai garda penekan laju pelambatan ekonomi atau bahkan mampu tumbuh pada kuartal III dan IV-2020. Kinerja kuartal ketiga tahun ini sangatlah penting karena menjadi penentu resesi atau tidaknya Indonesia tahun ini

  1. Sektor Pariwisata

Tidak memungkiri jika di beberapa wilayah Indonesia menompang pertumbuhan ekonominya pada sektor Pariwisata. Sehingga pariwisata adalah salah satu sektor perekonomian yang menyumbang cukup besar pendapatan dan devisa negara. Dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar, sektor ini menjadi sangat terpuruk. Namun dengan diterapkannya New Normal dan sebanding dengan kejenuhan masyarakat selama Pandemi, sektor ini diharapkan dapat kembali bangkit tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (NOV)

 

Sumber :

alinea.id

trenasia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *