free page hit counter

[PART 6] PERISTIWA DI TANGGAL 30 SEPTEMBER

OPINI – Next! Biografi selanjutnya adalah artis melegenda yang sudah tidak asing lagi bahkan masih terkenal hingga sekarang. Film-film lawasnya masih sering ditayangkan bahkan dibuat ulang. Siapakah?

  1. Dono (Warkop)

 

Drs. H. Wahyu Sardono, M.S. atau lebih dikenal dengan sebutan Dono Warkop (lahir di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, 30 September 1951 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2001 pada umur 50 tahun), adalah aktor dan pelawak Indonesia yang bertinggi badan 167 cm. Ia membintangi beberapa judul film komedi pada era 1970, 1980, dan 1990-an. Ia meninggal akibat kanker paru-paru.

 

Beliau pernah menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Kebon Dalem SMP Negeri 2 Klaten, SMA Negeri 3 Surakarta, Fakultas Ilmu Sosial & Politik, Jurusan Sosiologi, Universitas Indonesia.

 

Siapa sangka jika beliau juga sangat aktif. Beliau pernah menjadi  Ketua OSIS SMA Negeri 3 Surakarta Penyiar Radio Prambors (1974-1980), Asisten Dosen Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia. Dan merupakan Dosen Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Indonesia.

 

Lahir dan dibesarkan di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Ketika masa SMA beliau harus naik sepeda puluhan kilometer ke Solo. Ketika kuliah di Universitas Indonesia, Jakarta, Beliau bekerja di bagian redaksi surat kabar, antara lain di Tribun dan Salemba, terutama sebagai karikaturis. Kedua media cetak itu berhenti terbit pada tahun 1974.

 

Kemudian Beliau bergabung dengan kelompok lawak Warung Kopi Prambors yang didirikan setahun sebelumnya. Beliau bersama Kasino, Indro, dan Nanu mengisi acara Warung Kopi Prambors yang bergaya obrolan warung kopi di radio swasta Prambors.

 

Ketika masih menjadi mahasiswa, Beliau merupakan anggota Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) bersama Kasino dan Nanu. Oleh karena itu, film-film Warkop DKI memperlihatkan aktivitas mereka sebagai pecinta alam.

 

Waaah.. gimana sobat Damai? Ternyata yang sering memberikan kita lawakan di televisi tahun 90 an adalah dosen, yaa.. Karir menjadi pelawak nyatanya tidak menyurutkan semangat mengejar ilmu beliau.

 

Selain dosen, beliau ternyata penulis novel sastra. Rupanya ada empat novel yang pernah diterbitkan. Tiga novel diterbitkan semasa beliau masih hidup, yaitu: Cemara-Cemara Kampus (1988), Bila Satpam Bercinta (1999), dan Dua Batang Ilalang (1999). Sementara, satu novel lainnya dibuat setelah beliau meninggal dunia. Novel itu merupakan karya terakhir beliau, judulnya Senggol Kiri Senggol Kanan (2009). END. (NOV)

 

Sumber :

Wikipedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *