free page hit counter

BATU (BAWA KEMBALI TUJU PUNCAKMU) – PART V

Perjalanan mereka pun dimulai dari Banjarbaru menuju Simpang Empat Banjarbaru, kemudian lurus ke arah Riam Kanan atau jalan Ir. P.M Noor. Lurus melewati jalan utama hingga ada 2 simpangan jalan, mereka memilih arah ke kanan menuju Riam Kanan. Kemudian mereka tetap lurus mengikuti jalan utama melewati wisata Sungai Kembang, dari sana sekitar 5 km lagi mereka menuju Riam Kanan. Mereka bertemu dengan bundaran mungil yang menandakan sudah mendekati dermaga Riam Kanan. Tetap lurus hingga mereka bertemu pos retribusi masuk. Di sana mereka sebagai pengunjung dipungut biaya 2.000 rupiah per orang. Mereka berjalan lurus lagi dan akhirnya tepat pukul 15.15 WITA mereka sampai di dermaga Riam Kanan.

Sampai di dermaga, mereka memarkirkan mobil terlebih dahulu dan melepas dahaga sejenak setelah melakukan perjalanan cukup panjang. Mereka minum sambil mengobrol di warung dekat dermaga. Di dermaga memang ada banyak warung sebagai tempat singgah para pengunjung baik sekedar melepas lelah maupun minum sambil ngobrol santai. Terlihat Sari sudah tidak sabar menuju bukit Batu menggunakan kelotok melalui jalur air. Selain bunyinya yang khas dia juga ingin merasakan deru angin waduk yang menyegarkan. Pak Irvan memberi instruksi kepada paman kelotok yang sudah dia pesan jika mereka akan menyebrang dari dermaga menuju bukit batu selepas shalat ashar. Harga sewa kelotok yang pak Irvan pesan lumayan bersahabat, yaitu 350.000 rupiah.

Adzan berkumandang menandakan waktu shalat ashar telah tiba. Mereka menuju masjid yang terletak di perkampungan dekat dermaga untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Masjid yang cukup kecil namun, mendamaikan warga di perkampungan dekat dermaga. Karena ketika adzan dilantunkan berbondong-bondong orang mendatanginya.

Tepat pukul 16.30 WITA, mereka mulai bersiap menyeberangi waduk menuju bukit Batu. Diawali dengan doa bersama, satu persatu mulai menaiki kelotoknya. Bagi Sari mungkin itu hal yang biasa, namun bagi Lani ini pertama kalinya dia naik perahu kecil bermesin itu. Dengan gemetar dia langkahkan kakinya sambil memegang erat tangan ibunya. Maklum biasanya liburan Lani bolak-balik melalui jalur darat dengan mobil maupun jalur udara dengan pesawat. Kalaupun melalui jalur air keluarga mereka pasti menaiki kapal besar seperti kapal pesiar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *